Minggu, 10 Mei 2009

RADIX VITAE TIDAK PUNYA EFEK SAMPING NEGATIF

Banyak pembaca blog ini yang tertarik dengan obat tetes mata herbal radix vitae ini. Namun kelihatannya ada kekhawatiran tentang efek samping obat tetes mata radix vitae ini. Selain itu, kalau mau pesan melalui saya di blog ini khawatir saya adalah seorang penipu. Khawatir kalau saya akan melarikan uang Rp 400.000,- dan tidak mengirimkan barangnya.

Berbicara tentang kekhawatiran, saya merasa beruntung memakai obat tetes mata ini karena tidak melalui proses khawatir. Saat memutuskan untuk memesan obat tetes mata radix vitae ini, saya dalam kondisi jenuh dan putus asa karena tersiksa oleh penggunaan obat-obatan sebelumnya.

Dokter bilang nggak ada jalan lain kecuali pengobatan seumur hidup. Jadi dalam kondisi jenuh dan putus asa itulah saya memutuskan memakai obat tetes mata radix vitae ini. Saya tidak memikirkan efek samping atau yang lain. Informasi yang saya dapatkan saat itu hanya dari sobekan koran yang sangat terbatas seperti yang telah saya ceritakan pada postingan sebelum ini. Saya juga nggak tahu kalau penemu obat ini adalah orang Jerman.

Tetapi sekarang Anda tidak perlu khawatir. Obat tetes ini dijamin aman untuk manusia karena telah mendapatkan sertifikat dari Laboratorium Biopharma Institut Pertanian Bogor.

Terlebih lagi saat ini, pengguna obat tetes mata ini sudah sangat banyak. Kalau toh ada efek sampingnya tentu penemu obat ini yang akan merasakan pertama kali karena dialah kelinci percobaan pertama. Selain itu kalau banyak yang merasakan efek samping negatif pastilah tidak akan terjadi repeat order. Menurut data dari Bapak Heinrich Melcher pengguna obat tetes radix vitae ini sudah lebih dari 100.000 orang.

Dari ratusan ribu orang yang telah merasakan khasiat obat tetes mata ini, tidak semuanya mau, mampu, dan memiliki kesempatan berbagi cerita. Oleh karena itu, saya sebagai orang yang telah ditolong oleh obat ini seperti punya tanggung jawab moral untuk menceritakan khasiat obat ini pada orang lain, sebagai ucapan terima kasih.

Selain tentu saja motivasi keuangan. Karena setiap bisa menjual obat ini saya diberi uang tip oleh bos saya Bapak Nian Jaya. Sedikit uang tip itu bisa saya gunakan untuk tambahan beli susu untuk anak saya. Maklum anak saya sama sekali nggak kenal ASI. Karena harus lahir dengan operasi caesar, seminggu pertama setelah lahir anak kedua saya harus terpisah dari saya. Saya harus menjalani masa karantina. Jadi dia kenalnya hanya sama dot/botol susu. Nggak mau minum susu ASI.

Kemudian masalah kekhawatiran uang akan saya larikan. Saya tentu bisa berpikir nalar, saya nggak mau masuk penjara gara-gara uang 400 ribu. Kedua anak saya dan suami saya masih membutuhkan saya. Saya tidak akan mempertaruhkan harga diri, kehormatan, dan nama baik saya dengan menggelapkan uang Rp 400.000,- itu. Jadi sekali lagi, Bapak-bapak, Ibu-ibu, Saudara-saudara Jangan Khawatir!