Minggu, 01 Januari 2012

SINAR MATAHARI PICU KATARAK

TRIBUNNEWS.COM - Selain faktor usia, pemicu utama terjadinya katarak adalah sinar ultraviolet (matahari). Warga diimbau menggunakan pelindung agar jumlah penderita bisa diminimalisir.
Ketua Perhimpunan Dokter Mata Indonesia Cabang Palembang, Dr dr Anang Tribowo mengungkapkan terjadi kenaikan jumlah angka kebutaan di Sumsel. Pemicu utamanya adalah katarak. Terdata dari 7,44 juta warga Sumsel hampir 111.695 jiwa mengalami kebutaan dan 58,08 jiwa menderita katarak.

"Kalau kita kalkulasi hampir 1,5 persen warga Sumsel menderita kebutaan, dan diprediksi jumlahnya akan terus meningkat diakhir 2011, nanti," rinci Anang.
Khusus di Palembang, lanjut Anang, penderita kebutaan capai 21.793 jiwa dan hampir 11.332 menderita katarak dari total 1,452 juta warga Palembang. Dari sisi jumlah, kata dia, angka ini termasuk tinggi dan wajib diwaspadai semua umur.

"Jangan berpikir katarak itu hanya milik orang tua, anak kecil dan usia dewasa pun banyak. Makanya saya bilang penyakit ini tidak bisa dicegah namun dampaknya saja yang bisa diperkecil," beber Anang saat melakukan paparan antisipasi kebutaan di ruang Parameswara, Kamis (29/12/2011) siang.
Anang mengungkapkan itu dihadapan masyarakat dan jajaran dokter yang bernaun dalam Dinas Kesehatan Kot` Palembang. Anang merinci, dari sisi penyebab maupun penelitian gangguan mata akibat munculnya lapisan didepan kornea mata ini karena radiasi sinar ultraviolet atau matahari. Bahkan ini jadi pemicu tertinggi.

"Makanya kami imbau agar warga yang beraktifitas di luar selalu menggunakan pelindung mata agar sinarnya tidak langsung kena dimata, seperti menggunakan kacamata karena dari survey kita justru ultraviolet yang jadi pemicu utama," rinci dr Anang. Selain itu, pola makan, faktor usia, asupan gizi dan tingkat kebersihan lingkungan. Jangan lupa, lanjut dia, adalah faktor genetik atau keturunan serta penyakitcpenyakit tertentu.
Dikatakan Anang, jika orang tua menderita katarak hampir 30 persen penyakit itu akan diteruskan kepada anak-anak maupun keturunanya. Begitupun penderita hipertensi dan diabetes kemungkinan 40 persen juga akan menderita katarak.


"Masuk usia senja atau diatas 50 tahun, indikasi katarak pasti muncul. Dan hampir 80 persen penderita katarak adalah orang tua dengan sejarah penyakit itu, baik keluarga maupun keturunan langsung," kata dr Anang.

Lalu bagaimana penanganannya penyakit ini juga sudah muncul. Kata dr Anang, tidak ada jalan lain kecuali operasi pengambilan atau pelepasan selaput. "Wajib operasi, soal biaya bervariasi tergantung alat dan fasilitas di rumah sakit itu, kalau biaya standarnya Rp 3 sampai Rp 7,5 juta," katanya.
Tulisan asli ada di sini.

BUKTI PENGIRIMAN BARANG


Para pembeli radix vitae yang baru pertama kali membeli produk secara online, kadang khawatir jika barang tidak dikirim. Saya sering kesulitan bagaimana meyakinkan para calon pembeli. Saya jelas tidak mungkin menampilkan semua bukti kirim. Tetapi sebagian besar bukti pengiriman barang masih saya simpan.

Berikut ini saya sertakan foto-foto koleksi bukti kirim. Semoga dengan beberapa foto berikut para calon pembeli (terutama yang masih awam tentang pembelian online) semakin yakin bahwa saya memang benar-benar mengirimkan barang yang telah dipesan oleh pembeli.

Di dunia maya mungkin memang masih ada orang yang melakukan penipuan. Saya sangat menghargai kehati-hatian calon pembeli. Namun bukan berarti semua penjual online adalah penipu.

Foto-foto yang saya tampilkan berikut ini adalah sebagian bukti bahwa saya memang mengirimkan barang yang telah dipesan. Dan saya berharap tidak ada lagi yang meragukan keseriusan saya dalam melayani pembeli.

PAYUNG HASIL PENUKARAN BUKTI KIRIM EKSPRES POS
Semester kedua tahun 2011 kemarin, PT POS INDONESIA menyelenggarakan program penukaran bukti kirim dengan beberapa merchandise (spt payung, mug, jam meja, jam dinding dll). Namun tidak semua bukti kirim bisa ditukarkan. Hanya bukti kirim EKSPRES, EMS, DAN PAKET EKSPRES yang bisa ditukarkan. Tiga payung yang saya miliki tersebut hasil penukaran yang saya lakukan akhir Desember 2011 kemarin.

Pengiriman EKSPRES radix vitae memang sedikit lebih mahal. Antara kurang lebih Rp 20.000,- hingga Rp 30.000,-. Namun demikian, saya telah berkomitmen untuk menarik biaya kirim ke seluruh Indonesia hanya Rp 10.000,-. Jadi berapa pun biaya pengirimannya, saya hanya membebani pembeli Rp 10.000,-.

Namun untuk jasa pengiriman lain, saya membebani pembeli lebih tinggi. Karena pernah suatu saat untuk paket radix vitae kena biaya kirim hampir Rp 50.000,-.