Senin, 01 Februari 2010

SIARAN RADIO BERSAMA HEINRICH MELCHER




Heinrich Melcher. Sebuah nama yang terdengar asing bagi telinga orang Indonesia. Begitu kesan pertama saya saat membaca nama itu. Itu terjadi kira-kira tahun 2005 yang lalu, saat untuk pertama kalinya saya menggunakan tetes mata radix vitae untuk mengobati glaukoma saya. Bukan hanya nama yang asing, melainkan beliau sungguh-sungguh orang asing: dari Jerman tepatnya.

Saat itu saya mengira beliau pasti tidak bisa berbahasa Indonesia. Oleh karena itu, saya agak ragu ketika mau konsultasi dengan beliau untuk pertama kalinya. Kalau dijawab pakai bahasa Inggris, saya tentu nggak bisa ngomong. Ternyata dugaan saya salah. Beliau bisa berbahasa Indonesia. Lumayan lancar bahkan. Meskipun sudah sering bicara melalui telepon, selama ini saya tidak pernah bertemu langsung dengan Mr. Heinrich Melcher. Baru, hari Jumat, 29 Januari 2010 yang lalu saya berkesempatan bertemu langsung dengan Bp. Heinrich Melcher saat acara Talk Show di Radio Suara Surabaya. Sekarang beliau sudah sangat fasih berbahasa Indonesia. Bahkan termasuk suka mbanyol/melucu.

Sebenarnya sudah lama saya ingin bertemu langsung dengan Bp. Heinrich Melcher, penemu obat tetes mata Radix Vitae. Saya merasa, beliau sangat berjasa untuk saya karena dengan obat tetes mata temuan beliau, saya bisa terbebas dari glaukoma. Saya berterima kasih sekali kepada Pak Heinrich.

Saya tidak bisa bayangkan apa jadinya kalau tidak menemukan obat tetes ini. Rasa sakit yang tidak tertahankan, pengobatan rutin seumur hidup tiap dua minggu sekali, mungkin laser, mungkin operasi pembuatan lubang baru, tidak punya anak lagi, dan yang terparah kebutaan. Tak terbayangkan. Untunglah saya menemukan obat ini. Ya Allah, terima kasih atas limpahan berkat, rahmat, dan karunia-Mu.

Saya ingin semua penderita glaukoma bisa menemukan obat ini dan bisa tersembuhkan.

Foto di atas adalah foto-foto saya saat siaran di Radio Suara Surabaya bersama dengan Bapak Heinrich Melcher.