Senin, 31 Agustus 2009

PTERIGIUM (DAGING TUMBUH DI MATA) MENIPIS BERKAT RADIX VITAE

Satu kabar membahagiakan lagi saya peroleh dari Mbak Ulfa di Palembang. Pterigium atau daging tumbuh di mata yang diderita kakaknya yang dulunya tebal sekarang sudah menjadi sangat tipis setelah memakai tetes mata radix vitae. Sebuah fakta yang cukup menggembirakan bagi para penderita pterigium.

Memang di dalam obat tetes radix vitae terdapat saponin yang merupakan detergen alami yang bisa membersihkan berbagai kotoran di mata. Tak heran kalau pada awal pemakaian obat tetes radix vitae ini biasanya akan keluar kotoran yang sangat banyak di sudut mata.

Rupanya saponin yang terkandung dalam obat radix vitae ini pulalah yang bisa membersihkan saluran humour aquos pada penderita glaukoma sehingga saluran jadi bersih dan cairan humour aquos bisa keluar dengan lancar dan pada akhirnya bisa menurunkan tekanan bola mata.

PAKAI RADIX VITAE TEKANAN BOLA MATA STABIL

Beberapa saat yang lalu saya mendapatkan pesanan ulang dari Bapak Haji Berikman di Jakarta Timur. Anak-anak beliau mengatakan bahwa dengan menggunakan obat tetes mata radix vitae tekanan bola mata Bapak menjadi menurun dan stabil. Padahal sebelum menggunakan radix vitae tekanan bola matanya selalu fluktuatif (naik turun nggak stabil)

Hal yang sama juga dirasakan Mas Nurdin di bekasi. Dia mengatakan bahwa ada perkembangan bagus setelah menggunakan obat tetes mata ini. Awalnya lapang pandang Mas Nurdin sudah sangat sempit dan mata terasa sakit karena tekanan bola mata tinggi.

Demikian juga dengan Bapak Ferry Sianipar di Palembang. Dia merasa tertolong oleh obat tetes mata radix vitae ini. Bahkan Pak Ferry agak heran ketika suatu pagi dia mendapati sesuatu yang keras seperti butir pasir keluar dari sudut matanya. Butir pasir yang keluar dari sudut mata itu tidak bisa dihancurkan.

Mendengar kabar menggembirakan dari ketiga orang tersebut saya turut bahagia. Bagaimanapun juga turunnya tekanan bola mata adalah hal yang ingin dicapai oleh semua dokter spesialis mata dalam menangani para penderita glaukoma. Hal ini karena dengan turunnya tekanan bola mata berarti kerusakan saraf optik di belakang retina bisa dicegah. Kalau saraf optik di belakang retina tidak rusak otomatis resiko kebutaan bisa dikurangi.

Untuk menurunkan tekanan bola mata itu, seorang dokter biasanya menggunakan langkah-langkah sebagai berikut.
Pertama, memberikan obat-obatan baik berupa obat oral maupun obat tetes mata.
Kedua, kalau pemberian obat-obatan itu tidak berhasil dokter biasanya menempuh jalan operasi laser dan masih harus mengkonsumsi obat juga.
Ketiga, kalau dengan jalan laser tidak bisa juga, dokter akan melakukan operasi kecil untuk membuat saluran humour aquos yang baru.
Semua langkah itu ditempuh agar cairan humor aquos bisa keluar dengan lancar sehingga tidak menumpuk di dalam bola mata yang menyebabkan tekanan bola mata tinggi.

Namun demikian, karena alasan ekonomi, tidak semua penderita glaukoma bisa menjalani semua langkah tersebut. Dengan demikian banyak penderita yang hanya menyerah pada nasib. Membiarkan penglihatannya hilang dicuri oleh glaukoma.

Bagi para penderita glaukoma yang ingin mencari pengobatan alternatif, radix vitae barangkali bisa menjadi salah satu alternatif jalan keluar. Saya sendiri telah membuktikan hal itu. Saya menderita glaukoma dan sekarang telah terbebas dari derita itu karena menggunakan radix vitae. Saya juga bebas dari konsumsi obat-obatan kimiawi.

Melalui tulisan-tulisan saya di blog ini, saya berharap semakin banyak orang yang mengalami kebahagiaan seperti saya, bisa terbebas dari glaukoma.

MENURUNKAN TEKANAN BOLA MATA PADA PENDERITA SAKIT MATA GLAUKOMA

Dalam menangani pasien yang menderita glaukoma, khususnya untuk menurunkan tekanan bola mata, dokter spesialis mata biasanya memberikan obat tetes mata. Dalam beberapa kasus obat tetes mata kimiawi ini cukup efektif untuk menurunkan tekanan bola mata pada penderita glaukoma. Akan tetapi, kalau digunakan dalam jangka waktu lama mungkin akan terjadi kejenuhan pada penderita. Hal tersebut saya alami sendiri ketika saya menderita glaukoma dan masih rutin dua minggu sekali periksa ke dokter spesialis mata.

Mata saya terasa perih dan sakit setelah saya menggunakan obat tetes mata kimia dalam jangka waktu yang lama. Ketika dokter mengganti dengan jenis obat tetes mata yang lain saya malahan merasakan lebih tidak cocok lagi.

Oleh karena itu, saya merasa beruntung sekali bisa bertemu dengan obat tetes mata herbal radix vitae hasil penemuan Bapak Heinrich Melcher ini. Saya bisa bebas dari derita glaukoma yang dulu saya alami. Saya bisa terbebas dari ketergantungan menggunakan obat-obatan kimiawi.

Di bulan Ramadhan ini, saya semakin menyadari bahwa tetes mata herbal radix vitae merupakan karunia besar dari Tuhan bagi kami sekeluarga. Saya nggak bisa membayangkan kalau saya harus menjalani pengobatan rutin dua minggu sekali seumur hidup. Saya nggak bisa membayangkan kalau saya harus menjalani operasi baik trabekulekplasty ataupun trabekulektomi. Saya nggak bisa membayangkan kalau harus kehilangan penglihatan saya. Puji syukur ya Allah atau karunia-Mu.